
Fenomena Citayam Fashion Week memang jadi sorotan publik beberapa waktu belakangan ini.
    Hal tersebut membuat kawasan di sekitar Dukuh Atas jadi ramai dikunjungi       orang.  
      Bahkan tak sedikit orang yang juga mencoba bagaimana sensasi berjalan       menyeberangi zebra cross yang jadi tempat ikonik CFW.  
      Namun sayangnya, beredar kabar bahwa aktivitas CFW di kawasan Dukuh Atas       dibubarkan oleh pihak berwenang.  
      Tak hanya itu, beredar pula video yang memperlihatkan Jeje Slebew masih       berada di kawasan Dukuh Atas.  
      Dalam video itu terlihat Jeje sedang berjalan di lokasi CFW yang sudah       tak seramai beberapa waktu sebelumnya.  
      "Jadi mengsedih," keterangan video yang dibagikan akun Instagram       @jakarta.keras yang dikutip pada Jumat (29/7).  
      Tentu saja video tersebut langsung mengundang beragam komentar dari       pengguna Instagram.  
      Hampir semua netizen memberikan komentar berupa ungkapan rasa kasihan       karena melihat Jeje Slebew jadi tidak kegiatan imbas pembubaran CFW di       kawasan Dukuh Atas.  
      Namun, ada juga yang berujar bahwa Jeje Slebew memang hanya menjadi artis       sesaat lewat fenomena CFW.  
      "Dibubarin yaaaaa," tulis @fa***ao.  
      "Jadi nganggur kan wkwk," tulis @ic***69.  
  "Kesian," tulis @de***rr.
      "Baru seminggu jadi artis-artisan," tulis @ah***di___.  
      "Sesaat doang wkwkw," tulis @di***ra.  
        Di sisi lain, Zita Anjani Wakil DPRD DKI Jakarta sempat memberikan         pernyataan soal penolakan terhadap pembubaran CFW di kawasan Dukuh         Atas.    
          Zita merasa bahwa fenomena CFW sudah membuat kawasan Dukuh Atas menjadi         tempat berkumpul bagia banyak orang.    
          Selain itu Zita juga memandang kehadiran remaja seperti Bonge, Roy,         Jeje Slebew, hingga Kurma telah mengubah pandangan banyak orang mengenai         fashion.    
          "Citayam Fashion Week lahir dari anak-anak dengan ekonomi menengah ke         bawah. Tanpa di organisir. Ini fenomena sosial. Bonge, Jeje, dkk         membuktikan bahwa pakaian brand tidak menjadi tolak ukur. Semua orang         bisa jadi model dengan pakaiannya masing-masing," kata Zita dikutip dari         detikcom.    
          "Dukuh Atas sudah jadi ruang ketiga. Tempat bertemu, berinteraksi warga         dari luar Jakarta. Ini yang diinginkan Pak Gubernur. UMKM hidup, ekonomi         kita berputar di situ. Oleh karena itu, harapan saya, jangan sampai ini         dibubarkan," tutupnya..    
        Sumber : Insertlive.com  
  (*)
Posting Komentar